Menjelang Idul Fitri 1431 H, tentunya Anda sudah menanti-nantikan turunnya sang THR. Berbagai rencana sudah Anda buat untuk membelanjakan THR Anda. Sebelum uang tersebut 'hilang' tanpa jejak atau dihabiskan tanpa Anda sadari, berikut adalah beberapa tips untuk mengelola THR Anda sehingga bisa memberikan manfaat lebih dan mencegah agar Anda tidak 'bokek' setelah kegembiraan Lebaran usai.
- Buat daftar kewajiban Anda. Berdasarkan prioritas, urutkan setiap kewajiban yang harus Anda tunaikan. Dengan membuat daftar secara tertulis, Anda akan lebih mudah untuk check and recheck kewajiban yang sudah atau belum ditunaikan.
- Umat Islam memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah, sisihkan THR Anda terlebih dahulu untuk kewajiban ini. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk pergi ke amil zakat resmi yang ada di lingkungan Anda, ada berbagai kemudahan seperti transfer melalui banyak bank, bahkan melalui SMS, yang bisa Anda manfaatkan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak membayar zakat.
- Bayar hutang Anda, jika ada. Memegang uang yang jumlahnya lebih besar dari biasanya jangan sampai membuat Anda lalai untuk membayar cicilan bulanan seperti hutang kartu kredit, cicilan rumah, kendaraan. Ingatlah bahwa pembayaran cicilan yang tidak teratur bisa menyebabkan bunga semakin tinggi.
- Ingatlah pada mereka yang membantu Anda menjalankan tugas domestik sehari-hari seperti supir, pembantu, baby sitter. Mereka bekerja untuk Anda dan sudah selayaknya mereka juga menerima THR.
- Investasi adalah kebiasaan yang menguntungkan. Sisihkan 10% dari pendapatan dan THR Anda untuk kepentingan ini. Jangan lupa untuk menanamkannya secara bijaksana.
- Jika Anda akan mudik, segera buat anggaran pengeluaran untuk transportasi (pulang pergi) dengan perkiraan ongkos akan lebih mahal dari hari biasa.
- Setelah Anda menunaikan semua hal diatas, barulah Anda leluasa untuk memanfaatkan sisa THR Anda untuk hal tersier lainnya seperti untuk berbelanja busana baru atau hidangan istimewa untuk menyambut hari Raya. Dalam berbelanjapun, sesuaikan dengan dana yang dimiliki dan kebutuhan Anda. Ingatlah bahwa Anda harus tetap memakai prinsip "kebutuhan" dibandingkan dengan "keinginan".
Sumber: www.jobsdb.co.id
0 komentar:
Post a Comment